nusakini.com--Biji kopi Indonesia adalah primadona di Negeri Seribu Menara. Pada tahun 2016, tercatat 49,85 % pangsa pasar Mesir didominasi oleh impor biji kopi dari Indonesia. Tren pertumbuhan konsumsi biji kopi diprediksi terus naik dalam tahun 2017, yang antara lain ditengarai oleh makin meningkatnya geliat industri pengolahan kopi Indonesia di Mesir. Salah satunya adalah produsen kopi Zahret El Bon Brazili, yang baru-baru ini melakukan ekspansi untuk meningkatkan kapasitas pengolahan kopi yang diimpor dari Indonesia. 

"Dengan adanya pabrik yang baru ini, kami dapat mengolah rata-rata 10 – 12 kontainer biji kopi dari Indonesia setiap bulan," ujar Hassan Fawzy, pimpinan pabrik kopi Zahret El Bon Brazili di kawasan industri Obour City, Provinsi Qalyoubiya.

Lebih lanjut, Hassan Fawzy menyatakan apresiasinya atas dukungan pembinaan dan diseminasi informasi mengenai produk kopi Indonesia yang secara terus-menerus diberikan oleh KBRI Cairo. Dalam kesempatan tersebut, Duta Besar LBBP RI untuk Mesir, Helmy Fauzy, beserta Atase Perdagangan, Burman Rahman, dan jajarannya khusus mengunjungi pabrik pengolahan kopi Zahret El Bon Brazili di kawasan industry Obour City. 

Pada tahun 2015 impor biji kopi dari Indonesia oleh Zahret El Bon Brazili mencapai 132 kontainer dengan nilai USD 4,7 juta dan penyerapan kopi Indonesia dari supplier lokal Mesir sebanyak 39 kontainer dengan nilai USD 1,5 juta. Pada tahun 2016 impor sebanyak 119 kontainer dengan nilai USD 4,3 juta dan pembelian kopi Indonesia dari pasar lokal sebanyak 41 kontainer dengan nilai USD 1,7 juta.

Adapun impor pada Januari - Agustus 2017 mencapai 79 kontainer dengan nilai USD 3,4 juta dan pembelian kopi Indonesia dari pasar lokal sebesar 30 kontainer dengan nilai USD 1,3 juta atau setara dengan Rp. 63 miliar. "Perusahaan kami optimis hingga akhir tahun 2017 dapat menembus total pembelian sebesar 150 kontainer biji kopi dari Indonesia," tutur Hassan Fawzy yang saat ini menjabat Ketua Divisi Kopi di Kamar Dagang Mesir. 

Dalam sambutannya, Duta Besar LBBP RI, Helmy Fauzy, menyatakan penghargaannya terhadap perusahaan kopi Zahret El Bon Brazili. Terutama, dalam peranannya untuk melibatkan perusahaan setingkat UKM dalam melaksanakan proses produksi.

"Yang saya kagumi dan bangga dari perusahaan kopi Zahret El Bon ini adalah saat membeli produk kopi Indonesia dari pasar lokal, hal ini dapat memacu dan membantu kinerja para trader lokal untuk dapat memasarkan produk biji kopi, dan disinilah inti dari upaya saling berbagi antara perusahaan besar dan perusahaan UKM," ujar Dubes Helmy, yang dalam kesempatan tersebut juga mengundang Zahret El Bon Brazili untuk berpartisipasi dalam Trade Expo Indonesia pada bulan Oktober 2017. 

Atase Perdagangan KBRI Cairo, Burman Rahman menambahkan bahwa perusahaan Zahret El Bon Brazili merupakan salah satu calon peraih Primaduta Award 2017 yang diusulkan oleh KBRI Cairo. "Kehadiran pabrik kopi Zahret El Bon Brazili sejak 1990 dengan tren impor kopi Indonesia pada tahun 2012 – 2016 sebesar 21,28% diharapkan dapat memenuhi kriteria peraih Primaduta Award Tahun 2017," tutur Burman, yang sebelumnya juga pernah bertugas di KDI Taiwan. 

Dalam lima tahun terakhir, biji kopi Indonesia masuk dalam 5 (lima) besar produk unggulan Indonesia ke Mesir. Badan Statistik CAPMAS Mesir menerangkan bahwa ekspor kopi Indonesia (HS 0901) ke Mesir pada tahun 2016 masih menempati urutan pertama dengan nilai USD 38,4 juta, atau hampir separuh dari total impor Mesir dari seluruh dunia yang senilai USD 76,9 juta. (p/ab)​